pengertian Lengkap Tentang Apa itu Inflasi
Contoh Inflasi – Mungkin kamu pernah merasa bahwa harga barang
terus naik dan bingung mengapa bisa seperti itu. Salah satu penyebabnya adalah
karena adanya Inflasi.
Inflasi adalah suatu
proses dimana meningkatnya harga-harga secara terus menerus yang disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, adanya
ketidaklancaran dalam distribusi barang dan berbagai faktor penyebab inflasi lainnya. Jika kamu
sudah mengerti apa itu inflasi dengan baik, kamu bisa mempersiapkan diri supaya
meminimalisir dampak inflasi.
Inflasi sendiri
terdapat emang golongan, yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat,
dan hiperinflasi. Masing-masing dari inflasi ini memiliki kenaikan harga yang
berbeda, seperti inflasi ringan kenaikan harganya berada di bawah 10% per
tahun, inflasi sedang di angka 10%-30% per tahun, inflasi berat di angka
30%-100% per tahun, sedangkan hiperinflasi di angka 100% per tahun.
Pengaruh Inflasi dalam Barang Konsumsi Sehari-hari!
Salah satu contoh
inflasi barang konsumsi yang paling menonjol belakangan ini dalam kehidupan
sehari-hari adalah kopi. Peminat dari kopi sendiri sangat beragam mulai dari
pegawai kantoran, mahasiswa, dan lainnya. Mungkin di 5 tahun kebelakang kopi
masih hanya sebuah “teman” saat berbincang sekaligus berkumpul bersama teman.
Tetapi sekarang kopi sudah menjadi hal wajib untuk kesehariannya, bahkan
sebagian dari mereka sudah memiliki ketergantungan dengan kopi.
Di era sekarang
rata-rata harga secangkir atau segelas kopi
ada di sekitar Rp 30.000,-. Nah harga tersebut berpotensi mengalami
kenaikan setiap tahunnya dikarenakan adanya inflasi. Perlu diketahui bahwa
harga secangkir atau segelas kopi di indonesia sendiri memiliki tingkat inflasi
rata-rata 8%-10% per tahun. Kita bisa lihat tabel dibawah:
Inflasi |
2019 |
2020 |
2025 |
2030 |
10% / Tahun |
Rp. 30.000, / Kopi |
Rp. 33.000,- /
Kopi |
Rp. 54.000,- /
Kopi |
Rp. 86.000,- /
Kopi |
Tabel diatas
menampilkan harga rata-rata kopi di tahun ini senilai Rp. 30.000,- / kopi,.
Dengan asumsi tingkat inflasi secangkir kopi konstan di angka 10% per tahun,
maka di tahun 2030 harga kopi bisa mencapai Rp. 86.000,- / kopi. Mungkin di
tahun 2019 sampai tahun depan harga kopi masih terjangkau untuk kamu, tapi di
2030 harga kopi tersebut sudah mencapai Rp 86.000,- untuk secangkir kopi.
Lumayan tinggi bukan?
Dampak Inflasi Terhadap Properti!
Berbicara mengenai
inflasi tentu tidak akan lepas dari harga-harga properti. Menurut beberapa
survei, kaum milenial akan kesulitan memiliki rumah dikarenakan meningkatnya
harga properti yang sangat cepat.
Sebagai contoh, di
Jakarta sendiri harga rumahnya bermacam-macam. seperti di Jakarta Timur lebih
tepatnya di Pulo Gebang menjadi area yang cukup terjangkau di kawasan Jakarta,
karena rata-rata harga rumah di sekitar sini Rp. 300 juta hingga Rp. 500 juta
untuk rumah ukuran 100 m2.
Di Jakarta Selatan,
tepatnya di Ciganjur rata-rata rumah di sana mencapai Rp. 400 juta hingga Rp.
500 juta untuk rumah ukuran 100 m2. Berbanding terbalik dengan harga di Kelapa
Gading yang rata-ratanya mencapai Rp. 50 juta per meter persegi artinya jika
rumah seluas 100 m2, maka harganya mencapai Rp. 5 milyar.
Harga rumah
terjangkau lainnya berada di Cibubur, Jakarta Timur dan Ciracas yang rata-rata
mencapai Rp. 500 juta hingga Rp.800 juta untuk rumah ukuran 100 m2. Jika di
rata-ratakan, harga rumah di Jakarta untuk rumah ukuran tersebut mulai dari Rp.
300 juta untuk yang termurah, hingga Rp. 5 milyar untuk yang termahal.
Dengan harga rumah
yang sudah mencapai milyaran tersebut, sekarang sudah tahu kan kenapa milenial
diprediksi sulit untuk memiliki rumah? Terlebih lagi dengan adanya inflasi yang
mencapai 15% per tahun di sektor ini. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat
contoh inflasi tabel dibawah ini:
Tahun |
2019 |
2020 |
2025 |
2030 |
15% / tahun |
Rp. 500 juta |
Rp. 575 juta |
Rp. 1,15 milyar |
Rp. 2,32 milyar |
Dengan asumsi
tingkat inflasi 15% per tahun, maka harga rumah yang tadinya hanya Rp 500 Juta
bisa menjadi lebih dari Rp. 2 Milyar dalam 10 tahun.
So,
sekarang kamu sudah tahu kan dampak dari inflasi?
Sudah siapkah kamu
menghadapi masa depan dengan adanya efek inflasi ini?
Lawan Inflasi Dengan P2P Lending Akseleran!
Jadikan contoh inflasi diatas sebagai pelajaran
karena dengan peningkatan harga beserta inflasi terhadap berbagai macam
kebutuhan hidup sebesar itu, tentu kamu sudah mulai sadar akan pentingnya
mempersiapkan segalanya mulai dari sekarang.
Ada cara untuk melawan inflasi, yaitu dengan
memberikan pinjaman. Lho? Kok memberikan pinjaman bisa mengatasi inflasi?
Melalui platform Peer-to-peer (P2P) Lending, kamu bisa memberikan dana kepada
UKM yang membutuhkan pinjaman, dan menikmati hasil dari bunga pinjaman tersebut.
Sehingga, dana yang kamu berikan akan kamu terima kembali dengan bunganya. Bisa
dibilang, P2P Lending ini merupakan salah satu cara untuk melawan
inflasi.
Salah satu platform P2P Lending produktif di
Indonesia adalah Akseleran. Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman
karena lebih dari 99% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan dan
diproteksi asuransi, sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran
juga sudah berizin resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga proses
transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. Akseleran juga
memberikan dana awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan
menggunakan kode BLOG100
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email cs@akseleran.co.id.
Belum ada Komentar untuk "pengertian Lengkap Tentang Apa itu Inflasi"
Posting Komentar